Jumat, 22 April 2011

Hikmah cinta dalam kehidupan manusia

Cinta berhubungan dengan kemesraan. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah percintaan yang terkenal, yakni “Romeo dan Juliet”.


Maka untuk mempelajari mengenai kehidupan manusia tidak akan ada habisnya, apalagi mengenai cinta. Kehidupan cinta manusia tidak akan pernah ada akhirnya karena kehidupan cinta mereka terlalu kompleks untuk diurutkan satu per satu.

1. Cinta adalah proses ujian yang keras dan pahit dalam kehidupan manusia.
Ujian itu terjelma dalam rangkaian perjalanan yang ditempuh cinta dalam kehidupan.

2. Keberadaan cinta yang mendasar dalam diri manusia termasuk motivasi terbesar dalam memakmurkan dunia dan membangun peradapan yang tinggi serta mengatur problematika kehidupan.

3. Cinta merupakan factor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan landasan interaksi antar mereka, guna mengambil manfaat dari peradaban umat lain.

4. Ketika cinta diarahkan untuk kebaikan dan dijadikan sebagai sarana yang mendatangkan manfaat, maka cinta akan mampu memperkuat ikatan kekeluargaan dan persatuan.

5. Cinta yang didasari kemanan apabila di padukan dengan keceriaan hati akan menimbulkan berbagai hal yang mengagumkan. Cinta yang demikian itu mampu mengubah perjalanan sejarah, menegakkan istana kemuliaan di seluruh alam.


Pengertian Cinta-Kasih

Cinta adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan terpautnya
hati org yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan. 
Cinta dalam pengertian seperti ini merupakan perasaaan mendasar dalam diri manusia, yang tidak  bisa terlepas dan merupakan sesuatu yang essensial. Dalam banyak hal, cinta muncul untuk mengontrol keinginan ke arah yang lebih baik dan positif. Hal ini dapat terjadi jika orang yang mencintai menjadikan cintanya sebagai sarana untuk meraih hasil yang baik dan mulia guna meraih kehidupan sebagaimana kehidupan orang-orang pilihan dan suci serta orang-orang yang bertaqwa dan selalu berbuat baik.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta
Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada sesuatu (seseorang) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.


Cinta dalam ajaran agama Islam

Karena Islam adalah agama yang fitrah, maka Islam mengakui tentang hal ini. Hal yang sangat mendasar dalam diri manusia. Namun Islam membagi beberapa tingkatan tentang cinta. Dan tingkatan-tingkatan cinta ini akan selalu ada dalam kehidupan ini sampai saatnya bumi dan seisinya dihancurkan oleh Allah. Adapun dasar tentang tingkatan cinta dalam Islam, adalah firman Allah pada QS. 9 (At Taubah): 24).

“Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, pasangan-pasangan, dan kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik” Cinta pada tingkat tertitinggi adalah cinta kepada Allah, rasulNya dan jihad dijalanNya.

Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, keluarga, pasangan
dan saudara. Adapun cinta yang paling rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan harta, keluarga, daripada cinta kepada Allah, Rasul-Nya dan jihad dijalan-Nya. Hikmah dari Cinta:
1. Cinta adalah proses ujian yang keras dan pahit dalam kehidupan manusia.
Apakah cinta itu dalam perjalanannya akan menghantarkannya kepada jalan yang
mulia atau menghempaskannya kepada jalan yang hina.

2. Jika tidak ada cinta maka di dunia ini tidak akan ada inovasi,
pembangunan dan peradaban.

3. Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi
manusia dan interaksinya dengan sesama manusia. 
# Ketika cinta diarahkan kepada kebaikan, maka cinta dapat membawa keutuhan,
perdamaian, kebaikan pada kehidupan bermasyarakat.
# Cinta yg ditumbuhkan oleh faktor keimanan, maka akan menghasilkan
berbagai hal yang mengagumkan. Dapat mengubah sejarah, menegakkan puncak
kejayaan dan kemuliaan dunia. Sebagai contoh adalah kehidupan generasi
muslim pada masa dahulu.

Dan masih banyak lagi hikmah yang lain dari adanya rasa cinta pada diri
manusia.  Fenomena yang timbul dari tingkatan-tingkatan cinta yang ada akan menimbulkan efek yg berbeda.

Pada fenomena tingkatan cinta yang tertinggi, maka akan membuat seseorang
dalam hidupnya untuk selalu mendahulukan cinta kepada Allah , Rasul-Nya dan
jihad dijalan-Nya. Dalam kehidupan sehari-harinya tidak ada orientasi selain
kepada Allah. Dia akan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu yang telah
Allah tetapkan adalah yang terbaik bagi manusia Bahwa Allah lebih mengetahui
daripada makhluknya. Kemudian, bagi seseorang yang sudah merasakan nikmatnya iman, maka dia akan selalu meneladani kepribadian Rasulluh, mencintai Rasululluh, kemudian dia juga akan mencintai jihad dijalanNya. Akan berjuang dengan segala apa yang dia miliki. Firman Allah pada Qs. 33: 36
“Tidaklah patut bagi seorang mukmin baik laki-laki maupun perempuan jika Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan bagi mereka suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan yang lain dalam urusan mereka…”
Qs.2:140
“Apakah kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah?…”
Qs. 2 : 282
“…dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”

Dengan demikian bagi seorang mukmin yangg telah diliputi oleh manisnya iman,
maka ia tidak akan rela jika dirinya diliputi oleh cinta pada tingkatan yang
rendah yang akan membunuh karakter manusia dan menghancurkan kemuliaannya. 

Bahkan ia akan menjaga kesetiaannya hanya kepada Allah saja. Dia akan
menjaga cintanya untuk tidak akan memberikannya kepada musuh-musuh Islam, Dia akan menjaga syahwatnya, dan tidak melakukannya dijalan yang bathil. Dia
tidak akan mencintai kekayaannya, pasangan, anak, orang tuanya,
keluarganya, kedudukannya melebihi cintanya kepada Allah, RasulNya dan
jihad dijalan-Nya. Meski ada beberapa manusia yang salah mengartikan jalan jihad yang benar menurut Allah.

Pada akhirnya hanya diri kita sendiri yang akan menentukan pada tingkatan
cinta yang mana kita berada. Dan hal ini hanya Allah dan diri kita saja yang
tahu.

Maka, dapat dibuat kesimpulan apa hikmah cinta dalam kehidupan manusia, yakni supaya manusia itu saling mencintai makhluk ciptaan Allah lainnya, selalu mengingat Allah dengan mencintai-Nya melebihi apapun, melindungi orang yang dia cintai, dan masih banyak lagi. Anda pun dapat mengetahui hikmah cinta itu ketika anda jatuh cinta nanti.

“Kehidupan di dunia sangatlah indah, penuh dengan cinta bila manusia tersebut selalu mengingat penciptanya, tapi akan buram ketika cintanya hanya untuk sesuatu yang bersifat sementara (seperti harta)”

Oleh : Fitri Puspitasari

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar