Fitri Puspitasari
19110769
1KA21
Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang sudah terjadi di waktu (masa) lampau akibat tindakan para manusia.
Sumber sejarah yakni peninggalan-peninggalan manusia dari suatu peristiwa atau kejadian di masa lampau.
Bukti sejarah yaitu sumber sejarah yang telah diteliti dan diuji keasliannya dan isinya.
Kita perlu mengetahui apa yang belum kita ketahui, seperti halnya mengapa kita harus mempelajari ilmu budaya dasar?
Ilmu budaya dasar yang berasal dari kata Basic Humanitiesm atau The Humanities (Humanus) yang artinya manusia berbudaya dan halus yang berkaitan dengan nilai-nilai manusia.
Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah nilai manusia sebagai makhluk budaya (kebudayaan).
Pengetahuan budaya dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. (menurut Prof.Dr.Harsya Bachtiar)
Pengertian
Ilmu budaya dasar (IBD) adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan yakni keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Kebudayaan adalah segala tindakan yang harus dibiasakan oleh manusia dengan belajar.
Kebudayaan (culture) à berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “Buddayah”, bentuk jamak dari Buddhi (budi) atau akal. Jadi, kebudayaan merupakan hal-hal yang berhubungan dengan akal.
Budaya yang terbentuk dari gabungan kata ‘budi’ dan ‘daya’, yang berupa cipta, karsa dan rasa. Kebudayaan juga bisa dikatakan hasil dari cipta, karsa dan rasa.
Tujuan IBD
Mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD. Diharapkan dapat :
- Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
- Mengembangkan daya kritis terhadap masalah kemanusiaan dan budaya.
- Sebagai calon pemimpin bangsa dan negara dan ahli dibidangnya, tidak jatuh dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
- Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Pokok bahasan yang dikembangkan :
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan tanggung jawab
- Manusia dan harapan
Manusia mengalami masa-masa dari zaman es, prasejarah, hingga kini. Begitu banyak waktu yang telah dilalui, namun terkadang manusia mengulangi kesalahan yang sama, padahal si manusia tau itu salah tapi karena suatu sebeb dia terpaksa harus melakukannya. Kondisi (keadaan) dan lingkungan yang menjadi factor utama. Segala bentuk perasaan timbul dari lingkungan sekitar anda, sedih, senang, gelisah, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, manusia tanpa disadari telah mengenal banyak orang dengan berbagai macam sifat dan tipenya.
Kehidupan bersosialisasi di masyarakat memang sangat penting, selain untuk menambah(mencari) teman sosialisasi seperti ini akan menambah ilmu dan mengetahui lebih banyak lagi tentang berbudaya di masyarakat. Dengan bersosialisasi anda tentu dapat memahami mana yang baik untuk anda dan mana yang tidak baik. Memperoleh ilmu dan pengetahuan dari orang lain akan membantu anda untuk mempermudah mengetahui budaya yang ada tanpa melupakan adat istiadat atau budaya yang anda miliki. Saling menghargai, menghormati satu sama lain,bergotong royong dan bekerja sama dengan orang sekitar akan menambah rasa persatuan di lingkungan kita. Hindari sifat atau perilaku yang tidak baik, sehingga anda dengan mudah akan memperbanyak teman.
“Manusia pasti pernah melakukan kesalahan, namun hindari untuk melakukan kesalahan yang sama, karena anda akan sulit memperbaikinya dibanding saat pertama kali melakukan kesalahan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar