Sabtu, 19 Februari 2011

Budaya & Sosial



Ilmu dan pengetahuan dapat dikatakan sama oleh kebanyakan orang. Namun, ketika anda memahaminya pengertian sebenarnya dari “ilmu” dan “pengetahuan” maka perbedaan akan muncul dan terlihat dengan jelas.

Ilmu menurut saya adalah segala sesuatu hal yang kita miliki dan bisa kita amalkan ke orang lain di lingkungannya sehari-hari. Jadi, ilmu yang anda peroleh (miliki) dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, guru di sekolah mengajarkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, maka ketika anda berada di luar lingkungan sekolah, anda bisa menerapkannya di lingkungan rumah juga.

Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998).

Sedangkan pengetahuan menurut saya adalah ketika seseorang mengetahui hal baru dan orang tersebut belum pernah mempraktekkannya. Contohnya : fitri membaca buku yang belum pernah ia baca sebelumnya dan ia belum mempraktekannya di lingkungannya. Jadi, pengetahuan yang anda miliki belum anda bagi atau anda berikan ke orang lain.

Ilmu dan pengetahuan yang anda peroleh bisa saja anda bagi ke orang lain dan itu tergantung dari diri anda sendiri. Seperti halnya seorang guru yang mengajar dan membagi ilmunya kepada murid-muridnya. Namun, tak hanya guru atau dosen yang dapat membagi ilmunya. Anda pun juga bisa melakukan hal yang sama , salah satunya dengan memberitahukan teman anda yang belum mengetahuinya.

Budaya yang menganggap beberapa hal itu sama, justru akan menjauh dari pengertian dan definisi sebenarnya. Kebudayaan (culture) berasal dari bahasa sansekerta yakni ‘Buddayah’, bentuk jamak dari Buddhi (budi) atau akal. Jadi, kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan akal.

Budaya yang ada akan menjadi kebiasaan yang buruk bagi masyarakat. Perlu penjelasan dan pengertian yang lebih jelas kepada masyarakat mengenai suatu hal. Budaya dari luar daerah maupun luar negeri akan memberi dampak ke masyarakat baik positif maupun negatif. Anda bisa saja memilih untuk mengambil budaya positifnya saja, namun tak mudah ketika lingkungan sekitar anda justru memilih hal negatifnya. Misalnya saja; pemakaian bahasa nasional (Bahasa Indonesia) yang bercampur aduk dengan bahasa gaul, dan masih ada penyimpangan yang lainnya yang anda juga ketahui. Ketika beberapa orang ditanya “mengapa?” maka jawaban mereka hampir sama, yakni “karena supaya jadi anak gaul”.

Lingkungan memiliki peran yang sangat besar terhadap perkembangan suatu bangsa, ketika rakyatnya bersatu maka mereka akan menjadi bangsa yang kuat dan maju meski bangsa tersebut memiliki banyak kekurangan.
Budaya dari luar dapat kita saring (filter), mana yang baik mana pula yang buruk bagi suatu bangsa. Jadi, kemajuan bangsa dan negara itu dapat terwujud jika masyarakat dan pemerintah dapat menyatu dengan segala perbedaan yang ada diantara mereka.

"Kebudayaan yang kita miliki harus tetap dijaga, meski globalisasi telah masuk ke negeri kita" 

Fitri Puspitasari
19110769
1 ka 21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar